BHAGAWAD GITA BAB I SLOKA 11 - 20


BHAGAWAD GITA

Prathamo Dhyayah
BAB  I
Arjuna Wisada Yogah

1-11         ayanesu ca sarveshu  yatha-bhagam avasthitah
bhismam evabhirakshantu  bhavantah sarva eva hi

Dan telah diatur sedemikian rupa sehingga setiap pendekar dan pimpinan divisi berada pada posisi masing-masing dan menjaga Bhisma dengan baik.

1-12         tasya sanjanayan harsam  kuru-vrddhah pitamahah
simha-nadam vinadyoccaih  sankham dadhmau pratapavan

Untuk memberi semangat kepada Duryodana, Sang Bhisma yang bijaksana meniup sangkalalanya yang mengeluarkan suara seakan-akan auman dahsyat seekor singa.

1-13         tatah sankhas ca bheryas ca  panavanaka-gomukhah
sahasaivabhyahanyanta  sa shabdas tumulo ’bhavat

Kemudian dari segala penjuru tambur-tambur dan sangkalala dibunyikan oleh semua pihak, dan hiruk-pikuklah suasana waktu itu dipenuhi suara-suara ini.

1-14         tatah svetair hayair yukte  mahati syandane sthitau
madhavah pandavas caiva  divyau sankhau pradadhmatuh

Kemudian, duduk di kereta perang nan agung, dengan pasangan-pasangan kuda-kuda putih, Sang Kreshna dan Arjuna masing-masing meniup sangkalala mereka.

1-15         pancajanyam hrsikeso  devadattam dhananjayah
paundram dadhmau maha-sankham  bhima-karma vrkodarah

Sang Kreshna meniup sangkalalanya yang bernama Panchjanya, dan Arjuna meniup sangkalalanya yang bernama Devadatta, sedangkan Bhima yang perkasa meniup sangkalalanya yang nampak besar, kekar dan kuat, bernama Paundra,

1-16         anantavijayam raja  kunti-putro yudhisthirah
nakulah sahadevas ca  sughosa-manipuspakau

Raja Yudhistira, putra ibu Kunti, meniup Anantawijaya, Nakula dan Sahadewa masing-masing meniup Sugosha dan Manipuspaka.

1-17         kasyas ca paramesv-asah  sikhandi ca maha-rathah
dhrishtadyumno viratas ca  satyakis caparajitah

Juga yang ikut meniup sangkalalanya masing-masing adalah raja dari Kashi yang memimpin laskar pemanah, kemudian Sikhandi (Srikandi) yang gagah perkasa, Dhristadyumna, Virata dan Satyaki (Setiaki) yang tak terkalahkan.

1-18         drupado draupadeyas ca  sarvasah prithivi-pate
saubhadras ca maha-bahuh  sankhan dadhmuh prithak prithak

Juga Drupada dan putra-putra Draupadi, dan juga Saubhadra, semuanya meniup sangkalala mereka dari setiap jurusan.

1-19         sa ghoso dhartarastranam  hridayani vyadarayat
nabhas ca prithivim caiva  tumulo ’bhyanunadayan

Suara-suara dahsyat sangkalala-sangkalala ini memenuhi langit dan bumi tanpa henti-hentinya dan menjatuhkan semangat putra-putra Kaurawa.

1-20      atha vyavasthitan drishtva  dhartarastran kapi-dhvajah
pravrtte shastra-sampate  dhanur udyamya pandavah
hrishikesham tada vakyam  idam aha mahi-pate

Kemudian Arjuna yang di kereta perangnya terdapat panji bergambarkan Hanoman, memandang ke arah putra-putra Dhristarashtra yang telah siap untuk berperang; dan tak lama kemudian ketika perang akan segera dimulai, Arjuna memungut busur panahnya. Dan berkata kepada Sang Kreshna:




Bersambung ...........................
Share:

SEKHA SANTHI DANG DING DONG

SEKHA SANTHI DANG DING DONG
Silahkan klik gambar
OM SWASTYASTU - SELAMAT DATANG DI ARYAWANGSABLOG - SEMOGA BERMANFAAT

daftar isi

Total Tayangan

Powered By Blogger

Categories 2