KESUSILAAN - SARASAMUSCAYA ( BHS. INDONESIA )

TERJEMAHAN BEBAS SARASAMUSCAYA ( BAHASA INDONESIA )
SLOKA 156  SAMPAI SLOKA 167
TENTANG : KESUSILAAN

156.   Janganlah dibiarkan pikiran, kata-kata dan perbuatan untuk melakukan hal-hal yang buruk. Kebaikan akan dibalas kebaikan sedangkan kejahatan pasti berpahala celaka dan kenistaan.

Share:

TENTANG MEMPERKOSA - SARASAMUSCAYA ( BHS. INDONESIA )


TERJEMAHAN BEBAS SARASAMUSCAYA ( BAHASA INDONESIA )
SLOKA 153  SAMPAI SLOKA 155
TENTANG : MEMPERKOSA

153. Perbuatan memperkosa jangan hendaknya dilakukan oleh orang yang tidak ingin                  hidupnya berumur pendek.

Share:

MENCURI - SARASAMUSCAYA ( BHS. INDONESIA )

TERJEMAHAN BEBAS SARASAMUSCAYA ( BAHASA INDONESIA )
SLOKA 149  SAMPAI SLOKA 152
TENTANG : MENCURI

149.    Mereka yang menggelapkan, mereka memeras, mereka yang mencuri, mereka yang merampok harta, kesenangan, dan kebenaran orang lain akan hidup dalam kenistaan, rasa was-was, dan ketakutan sepanjang hidupnya, sekarang maupun kelak dikelahiran mereka yang berikutnya.

Share:

TIDAK MEMBUNUH DAN MENYAKITI - SARASAMUSCAYA ( BHS. INDONESIA )

TERJEMAHAN BEBAS SARASAMUSCAYA ( BAHASA INDONESIA )
SLOKA 136  SAMPAI SLOKA 148
TENTANG : TIDAK MEMBUNUH DAN MENYAKITI

136.  Jika orang sayang akan hidupnya, apa sebabnya mereka ingin membunuh makhluk lain, mereka sungguh tidak memakai ukuran dirinya. Jika orang selalu berharap kesenangan dan kedamaian, semestinya mereka terlebih dahulu memberi kesenangan dan kedamaian itu kepada yang lainnya.

Share:

KEBENARAN - SARASAMUSCAYA ( BHS. INDONESIA )

TERJEMAHAN BEBAS SARASAMUSCAYA ( BAHASA INDONESIA )
SLOKA 128  SAMPAI SLOKA 135
TENTANG : KEBENARAN

128.  Sesungguhnya racun dan obat itu letaknya berdekatan dan semuanya ada dalam diri. Mereka yang bodoh dan gemar dengan kejahatan akan memperoleh racun, sebaliknya mereka yang teguh pada pelaksanaan kebajikan dan kebenaran niscaya akan memperoleh obat kehidupan/amerta.

Share:

PERKATAAN - SARASAMUSCAYA ( BHS. INDONESIA )

TERJEMAHAN BEBAS SARASAMUSCAYA ( BAHASA INDONESIA )
SLOKA 117  SAMPAI SLOKA 127
TENTANG : PERKATAAN

117.     Ada dua hal yang membuat orang menjadi terpuji, petama tidak mengucapkan kata-kata kasar; kedua tidak berpikir untuk melakukan perbuatan jahat.

Share:

TANPA KEYAKINAN - SARASAMUSCAYA ( BHS. INDONESIA )

TERJEMAHAN BEBAS SARASAMUSCAYA ( BAHASA INDONESIA )
SLOKA 110  SAMPAI SLOKA 116
TENTANG : TANPA KEYAKINAN

110.  Hendaknya manusia yang bijaksana meninggalkan perasaan tidak percaya ataupun ragu-ragu akan adanya alam akherat, karma dari perbuatan, sikap mencela kitab suci dan keesaan Tuhan; demikian juga hendaknya mereka menjauhkan diri dari sifat iri hati, suka dipuji, amarah, dan segala tindakan kejam dan jahat lainnya.
Share:

KEMARAHAN - SARASAMUSCAYA ( BHS. INDONESIA )

TERJEMAHAN BEBAS SARASAMUSCAYA ( BAHASA INDONESIA )
SLOKA 96  SAMPAI SLOKA 109
TENTANG : KEMARAHAN

96.  Meskipun seseorang selalu menang dalam pertempuran, selalu mengalahkan musuh-musuhnya, jika ia tetap terkungkung dalam watak pemarahnya dan sering mengumbar amarahnya pada orang lain, mereka akan selalu kedatangan musuh-musuh baru; sedangkan bagi yang mampu mengekang nafsu amarahnya, tidak akan pernah ada musuh dalam hidupnya.

Share:

KESABARAN - SARASAMUSCAYA ( BHS. INDONESIA )


TERJEMAHAN BEBAS SARASAMUSCAYA ( BAHASA INDONESIA )
SLOKA 92  SAMPAI SLOKA 95
TENTANG : KESABARAN

92.   Segala sesuatu yang ada di bumi ini adalah milik dari orang sabar, demikian juga apa yang ada di jagat raya ini adalah juga milik orang yang berhati sabar. Hanya dengan kesabaranlah keberhasilan itu dapat diperoleh, mereka yang sabar dipuji dan dihormati di bumi, apabila mereka mati surgalah ganjarannya.

Share:

IRI HATI - SARASAMUSCAYA ( BHS, INDONESIA )

TERJEMAHAN BEBAS SARASAMUSCAYA ( BAHASA INDONESIA )
SLOKA 88  SAMPAI SLOKA 91
TENTANG : IRI HATI

88.  Bagi mereka yang ingin memperoleh kebahagiaan abadi, hendaknya jangan sekali-kali berkeinginan untuk memiliki sesuatu yang bukan merupakan haknya, jangan sekali-kali berperasaan iri hati kepada orang yang beruntung.

Share:

PIKIRAN - SARASAMUSCAYA ( BHS. INDONESIA )

TERJEMAHAN BEBAS SARASAMUSCAYA ( BAHASA INDONESIA )
SLOKA 79  SAMPAI SLOKA 87
TENTANG : PIKIRAN

79.    Kesimpulannya, pikiranlah yang sangat menentukan perkataan dan perbuatan.

Share:

TRI KAYA - SARASAMUSCAYA ( BHS. INDONESIA )

TERJEMAHAN BEBAS SARASAMUSCAYA ( BAHASA INDONESIA )
SLOKA 73  SAMPAI SLOKA 78
TENTANG : TRIKAYA (PIKIRAN, PERKATAAN DAN PERBUATAN)

73.  Sepuluh banyaknya hawa nafsu yang harus dikendalikan, tiga bagian dari pikiran, empat bagian dari perkataan, dan tiga bagian dari perbuatan.

Share:

EMPAT GOLONGAN PROFESI - SARASAMUSCAYA ( BHS. INDONESIA ) 5

TERJEMAHAN BEBAS SARASAMUSCAYA ( BAHASA INDONESIA )
SLOKA 55 SAMPAI SLOKA 72
TENTANG : EMPAT GOLONGAN PROFESI

55.   Manusia sesuai profesinya dibagi menjadi empat golongan. Agamawan adalah golongan pertama, ke dua Negarawan, ke tiga Usahawan, dan ke empat adalah Pelayan. Ketiga golongan profesi tersebut di atas haruslah dalam hidupnya melakukan penyucian diri, apabila diinginkan mereka boleh hidup selibat. Sedangkan golongan Pelayan juga boleh melakukan penyucian walaupun tidak menjadi keharusan baginya.

Share:

HAKEKAT KEBENARAN - SARASAMUSCAYA ( BHS. INDONESIA ) 4

TERJEMAHAN BEBAS SARASAMUSCAYA ( BAHASA INDONESIA )
SLOKA 41 SAMPAI SLOKA 54
TENTANG : HAKEKAT KEBENARAN

41.   Apa pun yang ditimbulkan oleh pikiran, perkataan, dan pebuatan yang tidak menyenangkan bagi dirimu, apapun yang menimbulkan duka dan sakit hati bagi dirimu; janganlah hendaknya yang menimbulkan keadaan seperti itu engkau lakukan pada orang lain. Perbuatan apapun yang tidak engkau sukai menimpa dirimu, janganlah perbuatan seperti itu engkau timpakan kepada orang lain.

Share:

SUMBER KEBENARAN - SARASAMUSCAYA ( BHS. INDONESIA ) 3

TERJEMAHAN BEBAS SARASAMUSCAYA ( BAHASA INDONESIA )
SLOKA 37  SAMPAI SLOKA 40
TENTANG : SUMBER KEBENARAN

37.   Jika ingin mengetahui kebenaran, pahamilah secara cerdas wahyu Tuhan lalu bandingkan dengan tafsir-tafsirnya serta dengan aturan-aturan moral / etika / susila yang berlaku dalam sosial masyarakat. Jika demikian maka akan sempurnalah pemahaman kita tentang apa sesungguhnya kebenaran dan kebajikan itu.

Share:

HAKEKAT KEBENARAN - SARASAMUSCAYA ( BHS. INDONESIA ) 2

TERJEMAHAN BEBAS SARASAMUSCAYA ( BAHASA INDONESIA )
SLOKA 12  SAMPAI SLOKA 36
TENTANG : HAKEKAT KEBENARAN

12.    Jika kekayaan dan kesenangan dicari, lakukanlah kebajikan/kebenaran terlebih dahulu. Jika kebajikan  pun kebenaran dilakukan, niscaya kekayaan dan kesenangan pastilah didapatkan. Sungguh tidak akan ada artinya jika kekayaan dan kebenaran yang dicari menyimpang dari kebenaran/kebajikan.

Share:

TUJUAN HIDUP MANUSIA - SARASAMUSCAYA ( BHS. INDONESIA )

TERJEMAHAN BEBAS SARASAMUSCAYA ( BAHASA INDONESIA )
SLOKA 1  SAMPAI SLOKA 11
TENTANG : TUJUAN HIDUP MANUSIA

1.     Manusia hendaknya mulai dari detik ini juga mengusahakan dengan tidak pernah jemu untuk memahami hakekat Kebajikan/kebenaran, Kekayaan, Kesenangan, dan Kebebasan. Manusia adalah Sang Raja bagi dirinya sendiri, ia adalah pemimpin dari tubuhnya, ia adalah penguasa dari pikirannya ; maka dari itu, berusahalah untuk memahami hakekat penjelmaan ini.

Share:

Dalem Sri Kresna Kepakisan

SRI KRESNA KEPAKISAN ( DALEM )

A. Silsilah Keturunan Sri Kresna Kepakisan

Dasar Bhuwana distanakan Raja (Dalem) pertama di Bali.
Kepakisan asal katanya Pakis berarti Paku. Gelar Kepakisan diberikan kepada Brahmana yang ditugasi sebagai Raja (Dalem) atau Kesatria. Gelar Kepakisan yang diberikan kepada Kesatria adalah : Sira-Arya Kepakisan. Beliau adalah keturunan Sri Jayasabha, berasal dari keturunan Maha Raja Airlangga, Raja Kahuripan (Jawa). Gelar Paku di Jawa pertama kali digunakan oleh Susuhunan Kartasura : Paku Buwono I pada tahun 1706 M.

Share:

MAHAPATIH KI PASUNG GRIGIS

KANGGEN GAGURITAN OLIH ; I WAYAN SUKEMAN

Geguritan ;
Sira Mahapatih Mangkubumi KI PASUNG GRIGIS

Ki Pasung Grigis adalah seorang yang sakti mandraguna dengan berbagai ilmu kanuragan yang dimiliki diantaranya ilmu kebal, maya-maya, ilmu perang dan ilmu lainnya. Kemudian beliau di angkat sebagai sorang Patih Mangkubumi di kerajaan Bedahulu pada masa pemerintahan Sri Tapolung atau lebih dikenal dengan nama Sri Astasura Ratna Bhumi Banten.
Ketika perlawanan menghadapi serangan kerajaan Majapahit yang di pimpin oleh mahapatih Gajah Mada, Ki Pasung Grigis bertempur dengan sengitnya, berkat kemampuan perangnya yang mumpuni pasukan Majapahit dapat di pukul mundur.
Hingga akhirnya Patih Gajah Mada menggunakan siasat untuk menjebak Ki Pasung Grigis dan menawannya untuk dibawa ke Majapahit beserta para bawahannya.
Dimana selanjutnya Ki Pasung Grigis beserta prajurit Bali dikirim ke Sumbawa untuk memerangi raja sumbawa yang bernama Dedela nata. Karena sama-sama sakti dan tangguh akhirnya keduanya gugur dalam pertempuran.
Demikian sinopsis yang berikut ini di sajikan dalam bentuk gaguritan.


Share:

ALIH AKSARA KALA TATTWA

KĀLA TATTWA

Manisuranarah pagnan, twaritah yawa bhumiñca,
Kascité purusah baksyé, ndisiporajana kascit.

Tucapa Sanghyang Kāla, mabayangan lāmpahira katka tkéng bhumi yawa sira, māya-māya rupanira, tan wareg ta sira mamangan sarwa mambekan, sakwéh sésining alas mwang wanwa dusun-dusun. Pira kunang kwéhning wwang, pada tan wruh tkaning matinya, hanan pjah ring rahina hanan ring wngi, sapuluh pjah pisan, satus hled sapisanan, binuru dé Sanghyang Kala, lén tang mati tiba ring jurang, hanan kalebwing walahar, pada kasyasih manangis masambat masu, prasamānawat Sang Hyang Widhi.

Share:

SEKHA SANTHI DANG DING DONG

SEKHA SANTHI DANG DING DONG
Silahkan klik gambar
OM SWASTYASTU - SELAMAT DATANG DI ARYAWANGSABLOG - SEMOGA BERMANFAAT

daftar isi

Total Tayangan

Powered By Blogger

Categories 2