TERJEMAHAN BEBAS SARASAMUSCAYA ( BAHASA INDONESIA )
SLOKA 136 SAMPAI SLOKA 148
TENTANG : TIDAK MEMBUNUH DAN MENYAKITI
136. Jika orang sayang akan hidupnya, apa sebabnya
mereka ingin membunuh makhluk lain, mereka sungguh tidak memakai ukuran
dirinya. Jika orang selalu berharap kesenangan dan kedamaian, semestinya mereka
terlebih dahulu memberi kesenangan dan kedamaian itu kepada yang lainnya.
137. Sesungguhnya tubuh yang telah ditinggal oleh
rohnya, tidak lagi memiliki kegunaan bagi yang lainnya, menyadari akan hal ini
kenapa kita masih memelihara tubuh ini dengan cara membunuh makhluk-makhluk
lainnya.
138.
Badan wadag yang telah mati akan menjadi abu,
santapan ulat-ulat, atau hanya menjadi bangkai busuk yang dijauhi orang,
menyadari hal ini kenapa manusia masih memelihara tubuhnya dengan cara membunuh
lalu memakan bangkai-bangkai makhluk lainnya.
139. Singkat kata usahakanlah kesejahteraan makhluk
hidup itu, segala perkerjaan anda akan menjadi tanpa guna jika melalaikan
kesejahteraan makhluk lainnya, meskipun anda melakukan pekerjaan berat atau
ringan usahakanlah selalu kesejahteraan bagi yang lainnya.
140. Seekor kijang beranak satu dua, sedangkan srigala
beranak enam bahkan hingga tujuh ekor. Anak kijang memiliki peluang hidup lebih
besar karena jarang yang mati, sedangkan anak srigala seiring waktu akan banyak
yang mati. Demikian juga manusia, mereka yang memakan makanan dengan cara tidak
membunuh makhluk lain berpeluang hidup lebih panjang dibanding mereka yang
membunuh makhluk hidup untuk makanannya.
141. Orang yang memperoleh kesejahteraan lahir batin
adalah mereka yang tidak menyakiti makhluk lain, tidak menyiksa dan tidak
membunuh. Mereka yang ingin memperoleh kesenangan lahir batin hendaknya selalu
berusaha memberi kesenangan bagi makhluk-makhluk lainnya.
142. Orang yang tidak menyakiti, menyiksa, dan membunuh
makhluk lain, segala sesuatu yang dicita-citakannya, segala sesuatu yang
menjadi tujuan hidupnya, keinginan dan kehendaknya, akan dapat dengan mudah
tercapai tanpa diikuti penderitaan.
143. Jika ingin terlahir menjadi manusia rupawan, tanpa
cacat, umur panjang, memperoleh kepandaian, keberanian, kesaktian, atau
pengetahuan utama, janganlah menyiksa dan membunuh makhluk hidup lain.
144. Orang yang melindungi makhluk hidup dari rasa
takut, penyiksaan, dan kematian; mereka yang senantiasa berbelas kasih pada
makhluk hidup akan mendapat balasan keselamatan dari segenap makhluk hidup
disemesta ini, baik keselamatan di alam fana maupun di alam akherat nantinya.
145.
Memberi makanan kepada makhluk tentulah lebih
rendah nilainya dibanding memberikan kasih sayang dan kebebasan hidup
kepadanya.
146. Kehidupan jauh lebih berharga dibanding apapun,
maka dari itu hargailah hidup segala makhluk dengan mengasihi mereka, hendaknya
manusia menghargai makhluk lain seperti ia menghargai dirinya.
147. Mereka yang tidak dirasuki kemarahan, teguh pada
kebenaran, tidak membunuh, tidak berbuat jahat, selalu berkelakuan suci; mereka
yang seperti ini akan berumur panjang dikehidupan sekarang pun kelak
dikelahiran berikutnya.
148. Mereka yang kejam dan bengis pada makhluk lain akan
berumur pendek, dan kelak dikehidupan berikutnya mereka akan lahir sebagai
manusia berpenyakitan atau menjadi penyandang cacat.