TERJEMAHAN BEBAS SARASAMUSCAYA ( BAHASA INDONESIA )
SLOKA 110 SAMPAI SLOKA 116
TENTANG : TANPA KEYAKINAN
110. Hendaknya manusia yang bijaksana meninggalkan
perasaan tidak percaya ataupun ragu-ragu akan adanya alam akherat, karma dari
perbuatan, sikap mencela kitab suci dan keesaan Tuhan; demikian juga hendaknya
mereka menjauhkan diri dari sifat iri hati, suka dipuji, amarah, dan segala tindakan
kejam dan jahat lainnya.
111. Meskipun anda masih ragu akan adanya alam akherat
dan karma (buah) dari perbuatan, hendaknya jauhkan diri dari perilaku jahat;
meskipun anda tidak percaya pada kitab suci dan nabi, teruslah berbuat baik dan
bajik; sebab mereka yang dinyatakan sengsara adalah orang yang tanpa keyakinan
sekaligus tanpa perbuatan bajik dan benar.
112. Walaupun orang tidak bisa melihat langsung alam
akherat, orang yang teguh keyakinannya akan kebenaran agama, pasti dapat
merasakan alam itu dalam hati dan keyakinannya.
113. Orang yang tidak meyakini wahyu Tuhan dalam kitab
suci dan tidak taat pada aturan etika yang berlaku, dapat dipastikan mereka
akan memperoleh kesengsaraan hidup yang berulang-ulang.
114. Apabila ada orang yang tanpa kepercayaan, tanpa kebenaran,
dan tanpa perasaan welas asih; apabila anda disambut oleh mereka hendaknya
jangan pernah anda lengah, sebab mereka itu sama berbahayanya dengan angin
deras ditepian sungai yang tanpa disangka dapat menceburkan anda, bagaikan debu
yang berterbangan tertiup angin, penuh dengan kotoran.
115. Sesungguhnya mereka yang tanpa kepercayan, tanpa
perbuatan baik, dan tanpa kasih sayang berkeadaan sama dengan orang yang telah
mati.
116. Orang yang tidak percaya pada keesaan Tuhan, wahyu
kitab Suci, dan keberadaan orang suci; mereka sesungguhnya hanyalah memelihara
fisiknya belaka, mereka sibuk menumpuk harta kekayaan dengan cara jahat, mereka
diperbudak oleh kesenangan-kesenangan duniawi tanpa hirau akan hari esok dan
kebahagiaan orang lain. mereka ini sungguh mengabaikan kepuasan bagi rohaninya.